Istana Cipanas
Istana Kepresidenan Cipanas terletak di
Desa Cipanas, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur, kaki Gunung Gede,
Jawa Barat dari sebuah bantunan yang didirikan pada tahun 1740 oleh
seorang tuan tanah asal Belanda bernama Van Heots, pada ketinggian 1.100
meter dari permukaan laut, di atas areal lebih kurang 26 hektar dengan
luas bangunan sekitar 7.760 meter persegi. Pada tahun 1916, masa
pemerintahan Hindia Belanda di bangun tiga bangunan dengan nama Paviliun
Yudistira, Paviliun Bima dan Paviliun Arjuna. Pada tahun 1954, di masa
Presiden I Republik Indonesia Ir. Soekarno, didirikan sebuah gedung
berhiasan batu bertentuk bentol.
Gedung
Bentol terletak di belakang Gedung Induk berada di lereng gunung, maka
bangunan ini berdiri lebih tinggi dari pada bangunan-bangunan yang ada,
merupakan produk dua arsitek anak bangsa, RM.Soedarsono dan F. Silaban.
Sekelilingnya amat hening, sunyi dan sepi, suasana ini yang oleh
Presiden Soekarno, dipakai untuk menyusun berbagai rencana dan strategi
membawa bangsa ini yang dikorbarkannya dalam pidato kenegaraan, pada
setiap peringatan hari proklamasi.
Di
bagian belakang Gedung Induk, masih terdapat bebarapa bangunan, namun
yang paling besarperanannya terhadap keberadaan Istana Kepresidenan
Cipanas adalah sumber air panas yang mengandung mineral. Maslahatnya
bagi kesegaran dan kebugaran raga memang sanga alami, oleh karena itu,
untuk menampung limpahan air dari sumber alam tersebut didirikan dua
buah bangunan pemandian, yaitu bangunan dikhususkan untuk mandi Presiden
dan Wakil Presiden beserta keluarganya, dan yang satu lagi lebih besar
diperuntukan rombongan yang menyertai Presiden dan Wakil Presiden.
Istana ini dibangun dengan keadaan
panorama alam yang asri, udaranya bersih, sejuk dengan berlatar belakang
Gunung Gede. Dalam areal hutan istana, hingga tahun 2001, menurut
Katalog yang disusun secara alfabetis terbitan Istana Kepresidenan
berkerja sama LIPI tercatat sebanyak 1.334 spesimen, 171 spesies, 132
marga, serta 61 suku. Selain dengan lingkungan yang asri istana ini juga
dialiri air panas. sebagai tempat peristirahatan dan persinggahan
Presiden dan Wakil Presiden beserta keluarganya, para kepala negara
tetangga yang berkunjung ke Indonesia. Pada tahun 1971, Ratu Yuliana
meluangkan waktunya untuk singgah.
Gedung Bentol

Pemandian Air Panas Presiden

Tidak ada komentar:
Posting Komentar